Kumpulan Cerita dewasa Paling Panas Terbaru HOT : Pengalaman Saat Smp Bagian 3 |
Aku sangat kecewa. Andra pun begitu.
Di rumahku sedang ada persiapan membuat kue untuk tante.
Besok, Sabtu, Mama dan Papa mau ke rumah tante di Bogor. Baru pulang hari Minggu.
Aku tidak mau ikut dan Papa tidak keberatan. Harus ada yang jaga rumah, katanya.
Walaupun aku anak perempuan satu-satunya, aku sering ditinggal sendiri di rumah
dengan pembantu.
Orang tuaku cukup percaya.
Malamnya aku menelpon Andra memberitahukan kemungkinan rumah kosong selama Sabtu.
Andra menyambut kabar gembira ini.
Aku menutup telepon dan mulai merencanakan bagaimana supaya Mbak Juminten bisa keluar rumah.
Aku berencana untuk memasukkan titit Andra ke dalamku.
Google kupakai untuk melihat berbagai gambar senggama.
Berbagai informasi kucari.
Aku tahu kalau pertama kali berhubungan bisa sakit.
Untuk itu aku pikir harus aku yang mendorong masuk.
Biar bisa diatur tingkat kesakitannya.
Pagi-pagi buta, orang tuaku sudah berangkat.
Aku tidak tahu kapan perginya.
Mbak Juminten aku kasih tahu agar menelpon pacarnya dan pergi pacaran.
Dia bingung tapi senang dapat ijin seperti itu.
Aku bilang pulang malam juga tidak apa-apa, tapi jangan lewat dari jam sembilan.
Dia tanya siapa yang akan menemaniku.
Aku bilang nanti teman-teman akan datang.
Jam 7.30 Andra sudah mengebel rumahku.
Mbak Juminten membukakan pintu mempersilahkan Andra duduk.
Aku panggil Mbak Juminten memberitahunya bahwa dia sudah boleh pergi.
Tetapi pacarnya baru menjemput pk 8.00.
Aku dan Andra berbicara ke sana ke mari sambil menunggu mbak Juminten dijemput.
"Ndra.. dah makan pagi belom?"
"Belom Na."
"Mau makan gak? Ada roti nih dan berbagai macam selai."
"Boleh juga. Abis tadi buru-buru langsung jalan sih."
"Hahahahaha.. aku tahu kenapa buru-buru."
"Iya deh... hahahaha.. Mamaku sampai bingung. Hari Sabtu bisa bangun pagi."
"Aku belum mandi nih. Mandi dulu yah. Nanti kalo mbak Juminten pergi, kamu bantu kunci rumah yah!"
"Ok, Na!" Cerita Dewasa Terbaru
Pada saat aku mandi, Mbak Juminten berteriak pamitan.
Aku bilang biar Andra yang bantu kunci pintu.
Akupun segera mempercepat mandiku.
Setelah selesai mengeringkan badanku dengan handuk, aku mengintip keluar.
Mendengarkan kalau Mbak Juminten memang sudah pergi.
Hanya suara TV di ruang keluarga. Andra memang sedang menonton TV.
Aku memutuskan untuk tidak berpakaian.
Hanya memakai handuk.
Aku mengendap-endap ke belakang Andra yang sedang asyik menonton TV.
"DORR!!"
"Aduh.. aduh.. kaget tahu!"
"Hahahahaha...Kena kamu."
Andra membalikkan badan mau marah tetapi tidak jadi.
Badanku yang hanya tertutup sebagian saja dengan handuk menjadi pereda amarah.
"wow.. sexy banget kamu, Anna!"
"Gombal deh!"
"Biarin.. yang penting menurutku, kamu memang sexy!"
Aku mengambil handukku dan menimpuknya ke arah Andra.
Andra menangkisnya dan mengejar diriku yang telanjang bulat.
Aku pun tertangkap dengan mudah.
Aku memang sengaja tidak lari jauh-jauh.
Andra memelukku dari belakang.
Tangannya segera menutupi Payudaraku.
Nyaman sekali.
Pantatku pun merasakan kalau batang Andra sudah tegak.
"Ayo kita ke kamarku."
Aku menuntun Andra ke kamarku.
Kamar yang belum pernah dimasuki laki-laki kecuali Papa.
Pintu kamar aku biarkan terbuka.
Toh.. tidak ada orang lain.
Begitu masuk aku segera membalikkan badan dan jongkok.
Aku membuka celana jeans Andra dan menurunkannya.
Terlihat jelas celana dalam Andra berusaha keras menutupi batang yang mengeras.
Akupun menurunkan celana dalam Andra.
Burung Andra segera membebaskan diri dan menantangku.
Aku yang sudah nafsu segera menjilati burung penantang ini.
Andra yang kenikmatan mulai menggerakkan pinggulnya.
Tangan Andra membelai kepalaku selama mulutku digagahinya.
Cukup lama mulutku dikocok-kocok sang burung.
Ketika aku merasakan Andra hendak menyemprot, aku hentikan kegiatan nikmat ini.
"Yah.. kok berhenti, Na? Nanggung nih.."
"Biarin aja... Biar kamu tahan dulu. Masa baru sebentar sudah selesai."
Aku menarik Andra ke depan komputer dan menNaruhnya duduk di sebelahku.
Kemarin malam aku sudah menyimpan beberapa gambar dari Google.
Beberapa pose pria dan wanita bersenggama.
Bahkan beberapa di antaranya ada satu wanita yang digagahi lebih dari satu pria.
Aku memperlihatkan gambar-gambar ini ke Andra.
"Wow.. Anna.. ternyata suka gambar porno yah?"
"Bukan.. cuma lagi studi banding. Hahahaha.."
Koleksi yang ku-download cukup banyak.
Andra melihat-lihat beberapa dan berhenti di foto favoritku.
Seorang wanita terlihat senang dimasuki vaginanya oleh titit yang besar.
"Kamu mau kayak gitu, Ndra?"
"A..aa...aaku...." Andra tergagap. Mungkin terkejut.
"Kok malah jadi gagap sih.. Mau, gak?"
"A..Aku... memangnya bisa yah masuk begitu?"
"Kita coba aja Nak, Ndra. Biar tahu."
Aku memang sudah membayangkan senggama sejak semalam.
Titit Andra yang keras memasuki vaginaku..
Oh... apa rasanya yah? Kumpulan Cerita Dewasa
Aku menarik Andra ke ranjang.
Kaosnya aku lepaskan sehingga Andra sekarang telanjang bulat juga.
Aku membaringkan diriku di ranjang, sama seperti gambar senggama itu.
"Ayo, Ndra. Sini." aku mengajak Andra.
Andra dengan tititnya yang mengeras mendekat.
"Gimana caranya, Na?"
"Masukin saja ke sini."Aku menunjuk vaginaku yang sudah basah.
Aku meraih titit Andra dan mulai menggesekkan ke vaginaku.
Andra mengalami kenikmatan.
"Ndra.. jangan nyemprot dulu yah.. kamu harus masukin dulu baru boleh nyemprot."
"Ok, Na!"
Andra mengambil alih kegiatan.
Ia menggosokkan tititnya dengan teratur.
Aku merasakan kenikmatan yang luar biasa.
Baru di luar saja sudah enak begini.
Apalagi kalau dimasukin ke dalam yah.
"Ndra.. masukin dong pelan-pelan. Pelan-pelan lho. Abis katanya sakit kalo pertama kali dimasukin."
"Ok Na.. Kalo memang sakit, bilang yah."
"Iya Ndra.. Pelan-pelan.. tapi kalau aku kesakitan, jangan langsung dicabut. Aku coba tahan sakitnya."
"Ok Na.."
Andra mengubah posisinya lebih mendekat.
Tititnya dipegang sambil diarahkan ke vaginaku.
Aku merasakan kalau vaginaku mulai didesak batang keras.
Aku mulai tegang dan pahaku mulai menutup sehingga Andra kesulitan.
"Na.. kok jadi tegang sih.. Relaks aja."
"Iya, Ndra... sorry.. bentar.. ambil nafas dulu..."
Aku mengatur nafas sehingga aku lebih relaks.
Andra pun melanjutkan usahanya.
Aku lebih relaks sekarang.
Aku merasakan batang itu sudah menyeruak lebih dalam.
Mentok.
Selaput daraku menahan laju lebih lanjut.
"Tahan Ndra.. Biar vaginaku terbiasa dulu sebentar."
Andra melihat ke bawah dan tersenNam.
"Anna.. kepala tititku sudah ditelan vagina kamu."
Aku pun bahagia melihat reaksi Andra.
Vaginaku terasa sesak tetapi sudah mulai terbiasa.
Selaput daraku terasa diketok-ketok oleh denNatan titit Andra.
Aku menarik nafas mengatur irama.
Aku menyiapkan diri agar Andra bisa menembusku.
"Ayo Ndra.. Aku rasanya sudah siap. Langsung sodok yang keras yah. Biar jebol."
Andra semakin nafsu.
Sodokan pertama kurang kencang. Aku merasakan sedikit kesakitan.
Sodokan kedua pun masih kurang kuat. Aku mulai meringis kesakitan.
"Sakit yah, Na? Apa stop saja?"
"Jangan, Ndra...Masih bisa tahan sakitnya.. Yang kuat dong sodoknya.."
"kamu atur nafas dulu gih.. biar lebih relaks.. kayaknya terlalu dijepit. Susah sodoknya."
Aku mengikuti anjuran Andra. Rasa sakit perlahan-lahan menghilang.
Begitu aku menarik nafas lega, tiba-tiba Andra menyodok dengan kuatnya.
Aku mengigit bibirku menahan sakit. Kurasakan ada yang robek di vaginaku.
Air mata menahan sakit menitik di kedua mataku.
Andra melihatku dengan tidak tega.
Dia berusaha menarik tititnya tetapi vaginaku masih berasa sakit.
Aku pun menahan pinggulnya.
"Jangan gerak dulu, Ndra. Masih sakit."
Andra mengangguk.
Vaginaku berasa penuh sekali. Rasanya ada yang mengganjal.
Iya lah.. ada titit Andra yang sedang keras-kerasnya di dalamku.
Aku mengambil handphoneku yang memang ada di sebelahku.
"Ndra.. foto-in dong. Aku kan tidak bisa melihat ke bawah."
Andra mengambil beberapa foto sesaat setelah tititnya berhasil menjebol perawanku.
Terlihat jelas kalau titit Andra masuk sepenuhnya.
Darah perawanku pun terlihat jelas melumuri sekeliling vagina.
Aku tersenNam bahagia. Ah.. rupanya seperti ini kalau difoto.
Persis seperti gambar-gambar di komputer.
Andra mulai menggerakkan pinggulnya secara perlahan.
Sepertinya takut-takut. Takut aku masih kesakitan.
Memang sih aku masih merasakan perih tetapi sudah jauh lebih baik.
Goyangan perlahan Andra membuatku lebih terangsang daripada kesakitan.
"Anna.. vagina kamu luar biasa deh. Aku merasakan remasan yang nikmat."
"Aku juga enak, Ndra. Batang keras kamu rasanya mengganjal penuh di dalamku."
Andra terus menggoyangkan kemaluannya, keluar masuk kemaluanku.
Aku mulai menikmati permainan ini.
Ah.. tidak salah memang memilih Andra sebagai teman bermain.
Semakin lama semakin cepat goyangan Andra dan aku semakin terangsang.
Badanku mulai semakin menegang menuju puncak kenikmatan.
Setiap Andra menyodokku, akupun menyambutnya dengan sodokan juga.
Terasa titit Andra menyentuh rahimku.
Wah.. rahimku.. jangan sampai Andra nyemprot di dalam. Bisa hamil nih.
Baru saja aku berpikir demikian, Andra berteriak sambil menyodok lebih dalam.
Dan aku merasakan semprotan-semprotan panas di dalamku.
Hal ini malah membuatku lebih terangsang dan aku malah menggerakkan pinggulku.
Mempercepat perjalananku menuju puncak kenikmatan.
"Ah.. ah.. ah... AAAHHHHH..."
Aku pun mencapai puncaknya berbarengan dengan semprotan terakhir dari Andra.
Andra melepaskan semua muatannya di dalamku.
Aku sudah tidak peduli lagi apakah aku hamil atau tidak.
Andra terjatuh memelukku. Tititnya masih di dalamku.
Aku merasakan kehangatan cinta, di dalamku dan dalam pelukan Andra.
Ketika kekuatan kami pulih, Andra bangun dan mulai mengulum-ngulum Payudaraku.
Ah.. enak banget.. memang baru kali ini Andra mengulum Payudaraku.
Aku merasakan vaginaku basah lagi.
Andra terlihat menikmati Payudaraku.
Aku seperti seorang ibu yang sedang menNasui anaknya.
Bahagia rasanya.
Andra berpindah mengulum Payudaraku yang satu lagi.
Wow.. kenikmatan dobel.
Tanganku secara naluriah mencari titit Andra.
Andra mendekatkan tititnya ke tanganku dan mulai merasakan pijatan yang aku lakukan.
Masih lembek tititnya tetapi aku merasakan kekerasannya mulai kembali.
"Ndra.. stop dulu.. Aku haus."
Andra menghentikan hisapannya di Payudaraku.
"Iya aku haus juga. Hisap-hisap Payudara kamu tidak ada yang keluar."
"Yeee... gimana sih? Kalo ada susunya berarti aku sudah hamil dong. Ambil air minum gih di kulkas."
Andra menurut dan berjalan keluar menuju kulkas.
Tititnya yang setengah keras bergoyang ke sana sini selagi ia berjalan.
Aku bangun dan merapikan ranjang.
Wah.. darah perawanku membasahi sprei ranjangku.
Ah.. bilang aja nanti darah mens-ku merembes.
Hatiku senang sekali sudah bisa merasakan titit di dalamku.
Rasanya masih mengganjal saja. Cerita dewasa Paling Panas Terbaru HOT
"Nih, Na.. air dinginnya.. Wah.. darahnya kena ranjang yah?"
"Iya Ndra.. thanks yah!" Aku mencium bibir Andra.
Pertama kali aku mencium bibir cowok.
Mustinya sih kalau lihat film-film, ciuman terjadi sebelum senggama.
Tetapi aku sudah terlalu nafsu. Jadi langsung ke kelamin deh.
Andra yang juga baru pertama kali menciumku cukup kaget tetapi terus melanjutkan ciumannya.
Aku melepaskan bibirku dan minum lagi.
Andra ternganga dengan pose masih seperti menciumku.
Manis sekali.. Aku tertawa melihatnya.
Andra mengambil gelas di tanganku dan meminum air dingin seteguk.
"Wah.. baru jam sepuluh.. kita bisa berapa kali kayak gini yah, Na?"
"Sekuat kamu aja, Ndra. Aku suka banget merasakan titit kamu di dalamku."
"Kalo begitu, ayo lanjut."
Andra dengan sigap menarikku ke atas ranjang.
Dia menindihku tetapi masih menahan badannya dengan siku tangan.
Ia mulai mencium bibirku dengan lembut.
Aku menerimanya dan mulai membuka bibirku.
Lidah Andra mulai menari di dalam mulutku.
Memainkan lidahku. Enak sekali.
"Wow, Ndra.. enak banget lidah kamu. Belajar di mana sih?"
"Kaga belajar di mana-mana. Kamu tuh cewek pertama yang aku cium."
"Oh.. gitu.. kok kayaknya sudah ahli dalam ciuman sih? Aku suka banget."
Aku merasakan titit Andra mulai keras lagi.
Andra kembali melanjutkan ciumannya.
Mulai dari bibir, ke leher, ke pAnnadaraku.. kiri dan kanan..
Ke perutku.. ke pusar... ke paha.. dan bulu-bulu halus jembutku.
Baru kali ini aku merasakan seluruh badanku diciumi.
Aku sampai merinding karena nikmatnya.
Aku menggapai titit Andra dan menemukannya dalam kondisi sudah sangat keras.
Aku bangun dan segera menjilati kepala titit Andra.
Entah kenapa rasanya enak sekali menjilati titit.
Aku mulai tidak dapat menahan diri.
Andra kudorong agar terbaring.
Tititnya menjulang ke atas.
Aku memegangnya dan mengarahkannya ke vaginaku.
Perlahan-lahan kududuki titit yang keras itu.
Masuk secara perlahan tetapi nikmat ke dalam kelaminku.
Aku mulai bergerak naik turun. Rasanya nikmat sekali.
"Ndra.. tiap hari kita senggama kayak gini Nak"
"Siapa takut?"
"Hahaha.. bisa aja kamu."
Aku pun terus menerus naik turun sampai libidoku meningkat secara perlahan.
Tangan Andra selama ini meremas-remas pAnnadaraku.
"Kenyal banget sih Payudara kamu, Na! Pengen hisap-hisap terus deh."
"Hisap gih." Aku mengubah posisi, mendekatkan Payudaraku agar mudah dihisap oleh Andra.
Hisapan Andra dan titit keras Andra yang keluar masuk diriku, membuatku mabuk kepayang.
Aku pun mempercepat goyanganku, membuat Payudaraku bergerak liar.
"Hnn..hnnn..oohhh..ohhh.. ahhh.. AAAAHHHHHH"
Aku berteriak kenikmatan..
Kumpulan Cerita dewasa Paling Panas Terbaru HOT : Pengalaman Saat Smp Bagian 3 |
Andra yang belum sampai, mengubah posisi menjadi doggy style.
Tititnya dimasukkan dari belakang.
Sodokan-sodokan lembut Andra perlahan-lahan menjadi kasar.
Biji Andra bergoyang-goyang menepuk clitorisku.
Perasaan nikmat doggy style sangat berbeda.
Tidak lama aku pun menyemprotkan kehangatan ke titit Andra.
Andra masih kuat menggoyang-goyangkkan pinggulnya.
Tetapi kurasakan kalau Andra hendak menyemprot kembali.
Aku ingat kembali akan resiko hamil tetapi sudah tidak ada tenaga melawan kenikmatan ini.
Sodokan-sodokan Andra semakin liar dan..
"Ahhh.. ENAK BANGET." Andra berteriak dan menyemburkan air maninya kembali.
Kami berdua telah keringatan luar biasa. Keringat kami sampai menetes deras.
Tetapi aku suka sekali badan Andra yang keringatan. Bau tubuhnya sangat merangsang.
Total telah 3 jam kami berhubungan badan. Perut terasa lapar juga.
"Ndra.. makan Nak.. Lapar juga nih."
"Ayo.. makan apa? Ada apa yang bisa dimakan?"
"Ada nasi putih.. tapi kaga tahu ada sAnnar atau tidak. Atau mau mi instan?"
"Wah jangan mi instan. Kalo kaga ada sAnnar, kita bikin nasi goreng saja."
"Memangnya kamu bisa masak, Ndra?"
"Bisa dong.. tapi memang cuma nasi goreng doang."
"Ayo deh kalo gitu."
Kami berdua dengan badan telanjang dan keringatan menuju dapur.
Aku sempat mengambil handuk untuk mengelap keringat kami berdua.
Jadi kami memasak nasi goreng untuk makan siang.
Kami menyantap di meja makan sambil tetap telanjang.
Aku perhatikan sekali-kali titit Andra menegang dan melembek.
Gemas deh.
Habis makan siang kami membereskan perabot dan mandi siang.
Menghilangkan keringat sehabis ronde pagi.
Kamar mandi keluargaku cukup besar untuk kami mandi berdua.
Ini kali pertama aku mandi bersama laki-laki.
Aku menggosokkan punggung Andra dan mengusap-usap titit Andra.
Tititnya jadi keras lagi.
Andra pun menggosok punggungku dan tangan nakalnya juga beraksi di Payudaraku dan vaginaku.
Tetapi aku mencegah Andra terlalu lama di vaginaku. Masih perih.
Tidak kurasa baru beberapa hari sejak kejadian tabrakanku dengan Andra,
pengetahuan seks kami bertambah dengan cepat.
Bahkan aku sudah melakukan senggama.
Enak banget lagi.
"Ndra.. kalau kemarin itu kita tidak tabrakan, kira-kira kita bisa begini gak yah?"
Andra yang masih menyabuni Payudaraku dari belakang meremasnya.
"Yah... mana mungkin, Na. Aku cuma bisa mengagumi kamu dari jauh. Kamu cantik, Na"
"Gombal ah"
Aku melepaskan pelukan Andra dan berbalik menghadapinya.
Aku raih tititnya dan mengocok lembut dengan sabun.
"Menyesal gak tabrakan denganku?"
"Kaga"
"Menyesal gak pegang-pegang Payudaraku?"
"Mana mungkin bisa menyesal."
"Menyesal gak hisap-hisap Payudaraku dan vaginaku?"
"Kalo boleh, mau setiap saat."
"Benar nih?"
"Iya dong."
"Kalo tiap hari masukin titit ke dalamku?"
"Apalagi itu. Kalo bisa terus nempel, mau terus nempel."
"Kalo gitu janji yah.. Setiap saat memungkinkan, Andra harus memasukkan tititnya ke vagina Anna."
"Wah.. kalo janji seperti itu.. Andra tidak akan mengingkarinya. Andra berjanji."
Kami pun menNadahi mandi bersama. Saling mengeringkan badan.
Saling memainkan kelamin.
Kami pun kembali ke kamarku.
Berbaring telanjang.
Perut kenyang dan kelelahan membuat kami mengantuk.
Kami pun tertidur sambil berpelukan.
Tentunya posisi ini aku manfaatkan dengan baik.
Aku tertidur sambil memegang titit Andra.
Rasanya belum lama kami tertidur, bel rumah berbunyi.
Kami berdua terbangun dengan panik.
Mbak Juminten sudah pulang. Jam berapa nih?
Kami buru-buru berpakaian.
Andra tidak dapat menemukan celana dalamnya.
Akupun hanya memakai BH dan daster panjang.
Setelah melihat bahwa kami cukup sopan berpakaian, aku segera membukakan pintu.
"Kok lama bukain pintunya?" Mbak Juminten bertanya curiga.
"Itu tadi Andra lupa taruh di mana kuncinya."
"Lho, Andra masih di sini?"
"Iya lah... masa meninggalkan aku sendirian di rumah?"
"Halo Mba Ju" sapa Andra. "Baru pulang nih?"
"Iya.. Kalian sudah makan? Sini biar Mba Ju siapkan makan sore"
Wah.. memang sudah sore rupanya.
Mba Ju pun menyiapkan makan malam buat kami berdua.
Kami makan sambil tersenNam-senNam.
Apalagi Mba Ju selalu ada di dapur, tidak keluar.
Sambil makan aku mengelus selangkangan Andra, mengetahui dia belum mengenakan celana dalam.
Dasterku pun tersingkap sampai selangkangan.
Andra juga senang mengelus pahaku sambil sesekali mengenai vaginaku.
Selesai makan malam aku meminta Mba Ju untuk membereskan meja makan.
Kami berdua pindah kembali ke kamarku
sambil memberikan alasan kalau tugas sekolah kami tinggal sedikit lagi.
Andra mengerti maksudku.
Begitu masuk kamar, aku segera menguncinya.
Berbalik ke Andra dan segera membuka jeansnya.
Titit Andra sudah keras sekali dan memekku memang sudah sangat basah.
Andra segera kudorong ke ranjang.
Aku senang dengan posisi di atas.
Titit Andra segera kududuki. Sekarang lebih mudah masuknya.
Masih sedikit perih tapi sudah jauh lebih enak.
Akupun menggoyang-goyangkan pinggulku.
Nikmat sekali.
Andra pun terlihat sangat menikmati.
Tangan Andra bersemangat memainkan kedua buah Payudaraku.
Andra bergeser ke posisi duduk sehingga bisa menghisap Payudaraku.
Aku serasa melayang di angkasa.
Payudaraku terasa sangat nikmat dihisap Andra.
Tidak lama aku merasakan badan Andra mulai bergetar.
Aku tahu sekarang kalau Andra ingin menyemburkan benih-benihnya di dalamku.
Pengetahuan ini malah membuatku ingin segera merasakan kehangatannya.
Kupercepat goyangan pinggulku.
Andra pun semakin buas melahap Payudaraku.
"aaarrhhhh... aku nyemprot lagi, Na...."
Aku puas dan bahagia sekali. Kehangatan sperma memenuhi kelaminku.
Kami pun membersihkan diri dengan tisu.
Kami menemukan celana dalam Andra di tumpukan bantal,
tetapi aku bilang aku mau menyimpannya.
Andra kusuruh memilih salah satu celana dalamku untuk dipakainya.
Tukeran.
Aku menNakai bau kelamin Andra yang menempel di celananya.
Malam itu aku tertidur sambil menghirup wangi air mani di celana dalam Andra dan bermasturbasi.
Kelas 3 SMP dan berumur 15 tahun. Aku sangat menikmati senggama.
Bersambung ~
Sekian Kumpulan Cerita dewasa Paling Panas Terbaru HOT : Pengalaman Saat Smp Bagian 3
Terima Kasih udah mau mampir ke Andrekocak Blog , sekiranya bila ada kesalahan dalam kata-kata atau sumber artikel mohon dimaklumi , Admin Blog Ini juga manusia ^_^ . Bila ada Kritik atau saran sihalakan Komentar dibawah , dengan senang hati saya terima kritik dan sarannya Thank's
"Pengunjung Web anda Sepi ? , atau anda mau promosi Produk ? . sekarang di Andrekocak Blog sudah tersedia Space Iklan dengan Harga murah dan terjangkau , Berminat ? Klik disini "
0 komentar:
Posting Komentar